MEMBUKA TANGAN BAGI YANG BERKEKURANGAN

Ulangan 15:10-11

Pandemi Covid-19 telah memunculkan banyak korban, baik korban jiwa maupun korban ekonomi. Perekonomian dunia termasuk Indonesia mengalami kelesuan, banyak sektor usaha mengalami penurunan dan banyak penduduk yang kehilangan pekerjaannya. Pada bulan Agustus 2020, jumlah PHK mencapai 2,1 juta sementara kemiskinan naik dari 9,41% menjadi 9,78% dan kemungkinan masih akan terus bertambah. Pemerintah pun telah mengambil kebijakan dalam upaya menolong masyarakat yang terdampak pandemi, antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi listrik hingga subsidi gaji. Setiap kementerian mendapat instruksi dari Presiden untuk mempercepat belanja negara untuk kepentingan rakyat, bahkan kementerian yang belum membelanjakan anggarannya mendapat teguran keras. Presiden meminta jajarannya untuk menerapkan terobosan kebijakan untuk mempercepat realisasi anggaran, semakin banyak uang yang beredar di masyarakat akan mendorong perekonomian di masyarakat.

Membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu yang tertindas dan yang miskin merupakan salah satu seruan kepada orang Israel saat hendak memasuki tanah perjanjian. Keberhasilan bangsa Israel hingga bisa tiba di seberang tanah perjanjian merupakan anugerah Tuhan, bukan karena kekuatan atau jasa mereka sendiri. Karena kemurahan Tuhan, mereka bisa mengalahkan bangsa-bangsa yang lebih besar dan kuat dari mereka (Ul. 9:1). Israel yang semula adalah bangsa yang miskin, lemah, dan tertindas di tanah Mesir, kini telah menjadi bangsa yang kuat dan bersiap menduduki tanah yang kaya akan madu dan susu. Semua itu bisa terjadi berkat penyertaan dan pertolongan Tuhan yang lebar dan luas, berkat yang maksimal dan tidak tanggung-tanggung.

Dengan mengingat kebaikan Tuhan yang begitu besar kepada bangsa Israel, mereka diharapkan memiliki kepedulian kepada orang miskin dan tertindas, ketika mereka menjadi bangsa yang kuat dan kaya. Kepedulian yang harus ditunjukkan dengan maksimal, yaitu membuka tangan lebar-lebar, tidak menunda atau menahan diri. Sebab hanya dengan pertolongan tangan Tuhan yang lebar, mereka bisa menjadi kuat seperti sekarang ini.
Dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19, kebijakan pemerintah dalam membuka tangan lebar-lebar perlu mendapat dukungan dari setiap bagian masyarakat. Bukan membuka tangan lebar-lebar untuk berlomba menerima bantuan pemerintah, tetapi membuka tangan untuk turut membantu orang miskin dan tertindas. (SY)

Pertanyaan Pendalaman:

  • Bentuk pertolongan apakah yang dapat Saudara berikan dalam situasi pandemi sekarang ini?
  • Upaya apakah yang dapat Saudara lakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat miskin?