Oleh Pdt. Supriatno
Bahan: Kolose 1:3-5
Selamat pagi, seluruh Saudaraku yang baik di dalam Tuhan. Saat kita bangun pagi, kita merasakan tubuh lebih segar. Tapi, ada kalanya begitu bangun kita merasa tubuh kita terasa agak lesu dan lelah. Meski demikian, dalam kondisi tubuh seperti apapun kita tetap bersyukur. Dengan bersyukur pada Allah, kita tetap semangat.
Firman Tuhan hari ini, “Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, (4) karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, (5) oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga.”
Kolose 1:3-5
Saudaraku, siapakah pagi ini yang menjadi bagian doa kita? Anak-anak? Orang tua? Pasangan hidup? Sahabat? Nama-nama yang kita bawa dalam doa kita, pasti sosok yang punya tempat tersediri dalam hati kita. Mereka yang istimewa di hadapan kita. Karena doa itu, tidak hanya menjembatani diri dan hati dengan Allah. Mereka yang disebutkan dalam doa kita, sesungguhnya kita didekatkan dengannya oleh doa. Siapapun gerangan dia. Dengan kita mendoakannya, diri kita dihubungkan dengannya.
Rasul Paulus hidupnya lebih banyak tersita dalam pelayanan. Semua waktu terkonsentrasi ke sana. Sama sekali Alkitab tidak menyinggung siapa keluarganya. Karena itu, dia berdoa lebih banyak buat mereka yang dilayaninya. Mereka yang hidupnya penuh perjuangan dalam menghidupi imannya. Ia berdoa buat orang-orang yang tidak disebutkan namanya secara spesifik. Namun, mereka yang punya tempat tersendiri dan istimewa di dalam dirinya. Keistimewaan mereka tumbuh dalam hati Rasul Paulus, oleh sebab iman dan perbuatan terpujinya. Seperti kutipan firman hari ini, rasul Paulus mendoakan orang-orang secara anonim. Tidak ada nama-nama tertentu yang disebutkan. Karena yang didoakan sebuah persekutuan orang percaya di kota Kolose.
Bagi, rasul Paulus orang-orang beriman di kota Kolose telah memperlihatkan keberimanan yang membuat dia bersyukur kepada Allah. Dan sikap kewelas asihan mereka membantu orang-beriman di Yerusalem. Dan rute hidup mereka yang mengarah ke sorga. Itu semua mendorong rasul Paulus mendoakan mereka. Berdoa dengan rasa syukur. Itu berarti doa yang di dalamnya ada gejolak suka cita dan perasaan bangga.
Saudaraku, kita rindu didoakan oleh pihak lain. Kita kerap mendengar permohonan itu “ tolong doain, ya, supaya kami tetap sehat.” Hal itu memang wajar dan merupakan permohonan karena kita butuh topangan doa dan dukungan spiritual dari orang di luar kita. Asal jangan lupa, kita pun menempatkan orang lain dalam doa kita. Mereka yang seiman. Mereka yang murah hati. Mereka yang sama-sama berpengharapan bahwa ada hal indah diberikan Allah di sorga.
Seorang anak yang tahu bahwa ayah-ibunya menyebutnya dalam doa kepada Tuhan. Dia akan merasa betapa doa itu menjadi bukti ayah-ibunya mengasihi dia. Doa itu akan membentuk ingatan dan sekaligus karakter bahwa doa itu juga ungkapan cinta. Ya, doa itu ungkapan cinta. Sulit kita berdoa membawa sebuah nama dalam doa, karena kita tidak berkenan kepada nama itu. Tentu suara kita terbata-bata menyebutnya dalam doa. Jika akhirnya bisa menyebut nama itu, itu pun tanpa makna dan tanpa getaran cinta.
Saudara, saya ulang pertanyaan di atas, nama siapakah yang Anda masukkan dalam bagian doa pagi ini? Tentulah, yang Anda anggap layak menerima cinta Anda melalui bentuk doa. Bisa orang tua, pasangan hidup, anak, dll. Jangan kaget jika saya katakan, bahwa apabila seseorang mencintai pasangan hidupnya, tapi dia tidak mendoakannya. Benarkah orang itu mencintai pasangannya?
Mari, kita membagi cinta. Membaginya lewat doa-doa kita.
“Tuhan, dekatkanlah cinta kami kepada-Mu dengan doa kami. Dan kuatkan kami mewujudkan doa kepada sesama yang dinafasi dengan cinta.”
Kami ingin menaburkan cinta kami dengan mendoakan saudara kami, setiap orang yang beriman kepada-Mu. Semoga mereka berbahagia hari ini. Berikanlah dan genapilah, ya, Tuhan, cita-cita dan harapannya. Semoga tubuh yang sehat dan hati yang ceria akan menopang aktivitasnya.
Kami berdoa untuk orang-orang yang memerlukan perhatian dan pertolongan Tuhan. Mereka yang sedang sakit. Jamahlah dia dan berkatilah pengetahuan tenaga medis, supaya operasi berhasil hari ini.
Kiranya doa kami terus mendekatkan kami dan hati kami. Lindungi dan jagalah kami dan orang-orang yang kami kasihi dengan kasih sayang-Mu.
Dalam nama Yesus, doa ini kami panjatkan. Amin.