Kecil Namun Berdampak Besar

Oleh Pdt. Supriatno

Bacaan: 2 Raja-Raja 5:2-3

Selamat pagi, bapak-ibu, mas-mbak, eyang kung-eyang putri dan Saudaraku yang baik. Seiring dengan hari baru, maka hari lalu telah menjadi kenangan. Kiranya bersama Allah menjadi memori kita yang indah.

Firman Tuhan untuk direnungkan, “Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman. (3) Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” 2 Raja-raja 5:2-3

2 Raja-Raja 5:2-3

Saudaraku, dalam sebuah drama atau pertunjukan film, semua orang yang tampil pasti punya peran. Sekecil apapun. Juga sesederhana apapun. Kehadirannya memainkan adegan tertentu.

Ada pemeran utama, tetapi juga ada pemeran figuran. Jelas, orang sangat menaruh perhatian pada pemeran utamanya. Sebab, dia akan banyak tampil. Sekaligus peranannya sangat menonjol. Beda dengan pemeran figuran. Perannya kelihatan kurang penting. Bahkan seolah-olah pelengkap saja.

Saudaraku, dalam kisah penyembuhan Naaman dari penyakit kustanya, tentu pemeran utama adalah Elisa. Dia seorang nabi. Dia yang meminta Naaman agar mau mandi di sungai. Yang kemudian, sungguh terjadi Naaman bebas dari sakit kustanya.

Jelas, nabi Elisa sangat berperan. Ia menuntun sang panglima terbebas dari pergumulan fisik dan batinnya. Selain nabi Elisa, tentu Naaman punya peran menonjol dalam kisah ini.

Naaman adalah seorang panglima yang sekian lama menanggung derita. Sakit kusta jelas membuatnya menderita. Bukan cuma fisik, tapi batinnya. Panglima dituntut bertemu dengan raja dan banyak orang. Ia seorang selebritis. Namun, penyakit kustanya menghambat. Ia malu. Ya, siapa yang tidak menghindar dengan orang yang terkena penyakit kusta? Walau, tidak terbuka, secara diam-diam banyak orang menghindari berhubungan dengannya.

Dua nama itu, nabi Elisa dan Naaman jelas adalah pemeran utama. Nah, siapa figurannya? Seorang gadis Israel. Namanya pun tidak disebut. Ia yang memberi informasi awal. Dia yang memberi tahu ada seorang nabi Allah yang bisa menyembuhkan.

Saudaraku, itu saja perannya. Ia pemberi informasi. Sederhana. Tapi, jangan sebuat perannya cuma pemberi informasi. Sebab, informasi itulah pembuka jalan. Ya, dengan informasinya, Naaman lalu mengenal nabi Elisa. Bahkan lebih dari itu. Naaman setelah sembuh dapat mengatakan, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel.”

Saudaraku. Kecil sumbangsih si gadis itu. Tapi, dari tindakan kecil dan sederhana itulah peristiwa besar buat seseorang terjadi. Baiklah, kita mungkin bukan pemeran utama dalam sebuah peristiwa atau kejadian tertentu. Namun, kecil dan sesederhana apapun yang kita lakukan, jika Tuhan pakai. Yang sederhana dan kecil itu menjadi berkat besar bagi seseorang.

Dengan demikian, Tuhan tidak menyepelekan hal yang kita telah lakukan. Dan kita pun, jangan menyepelekan atau melupakan tindakan orang lain yang di mata manusia sederhana. Kecil. Seolah-olah tidak fantastis. Karena, Tuhan bisa memakainya sebagai berkat besar buat orang kita.

Suatu hari saya memperbaiki arloji saya. Biayanya cukup mahal. Setelah berhasil, saya tanya pihak toko apa yang bermasalah. Ternyata spare part kecil. Saya bertanya, “mengapa untuk benda kecil itu biayanya 500 ribu”. Pihak toko dengan enteng menjawab, “ pak, benda ini kecil tapi jika tidak diperbaiki seluruh sistem arloji ini tidak jalan. Mati”.

Jadi, jangan mengecilkan diri sendiri bila cuma bisa melakukan sederhana yang kecil. Kehidupan berlangsung karena tindakan-tindakan kecil (small things). Senyum. Sapa. Salam. Membantu menyebrangkankan seorang nenek. Itu semua hal kecil buat orang lain. Lihat jika di sebuah keluarga atau gereja tanpa senyum. Tegur sapa begitu langka. Terasa kita masuk kehidupan yang dingin. Tidak betah.

Mari, jika tidak bisa berbuat hal besar. Mengapa tidak berkontribusi dengan hal yang kecil. Seperti seorang anak yang membawa 5 potong roti dan 2 ekor ikan. Buat makan 5000 orang. Kecil. Ternyata jadi besar saat dipakai dan diberkati Tuhan.

Kita berdoa, “Tuhan, kiranya kami hidup tetap bersyukur dalam segala perubahan suasana kehidupan”. Dan mensyukuri tindakan sekecil apapun. Karena Engkau memakainya menjadi besar.

Dalam Kristus, kami berdoa. Amin.