Oleh Pdt. Em. Djoni S. Abednego
Lansia adalah makhluk yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, sebab: “Manusia makhluk Tuhan yang dicipta segambar dengan Sang Pencipta, dengan keterbatasan dan kemampuannya (IQ-EQ-SpQ-SoQ), yang dipercaya Tuhan mngelola ciptaan Tuhan lainnya.
Tinjauan dan analisa pertumbuhun manusia secara: FISIK, PSIKIS, SOSIOLOGIS, TEOLOGIS dan HAM”. Sebagai bayi, manusia semua bergantung dari orang tuanya, apa yg diberikan, makanan dll. Mulai bertumbuh, dia mulai boleh pilih makanan kesukaannya. Lalu apa hobinya, antara lain di seni dan olah raga. Berikutnya dia boleh memilih bidang studinya, profesi dll. Juga ada waktunya kemudian dia bisa memilih dengan siapa dia bergaul, menjadi temannya. Manusia, karena menyadari nyawa dari Tuhan, dia lalu boleh memilih siapa Tuhannya. Semua pilihan itu tentu juga dengan arahan-bantuan orang tua dan lingkungannya.
Peran orang tua dalam iman Kristen mulai dari membaptiskan sampai dengan menghantar ke Pengakuan Iman/ Sidi anak-anakya sebagai pilihan pribadi kan. Semua sesuai HAM. Semoga sebagai manusia yang dewasa menyadari adanya pertumbuhan dan proses pilihan dalam pertumbuhan baik secara Fisik-Psikis- Sosiologis-Teologis tadi, peran ini disadari dan dihayati. Semoga dan Tuhan memberkati