Refleksi Harian: 3 Yohanes 1:2

Sehat Itu Berharga

Selamat pagi, bapak-ibu, oma-opa dan Saudaraku yang baik. Waktu terus bergulir. Suasana malam telah kita tinggalkan. Pagi yang baru kita sedang kita rasakan. Bahan refleksi harian: 3 Yohanes 1:2

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja

3 Yohanes 1:2

Saudaraku, tubuh sehat itu penting. Dalam rangka memenuhi itu, tidak heran kini menjamur pusat-pusat kebugaran, dan tawaran berbagai multi vitamin. Menandakan meningkatnya kesadaran kesehatan masyarakat. Bagi sebagian orang yang berkantung tebal, animo mengkonsumsi tanaman berlabel organik lebih digemari. Meski harganya di atas sayuran atau buah-buah non organik.

Tren positif ini menggambarkan kita terus perduli merawat kesehatan dengan benar. Dan itu mengajak kita telaten menjaga tubuh kita. Seperti dinyatakan di atas, ada yang melakukan dengan cara olah raga yang teratur, dan juga pola konsumsi yang benar.

Saudaraku, hidup yang sehat itu ternyata tidak terlepas menjadi bagian kehidupan iman. Karena itu, firman di atas menempatkannya untuk menjadi bagian dari pokok doa. Dan siapapun tahu betapa pentingnya aspek fisik kesehatan kita. Baik buruknya, akan berpengaruh juga baik langsung atau tidak langsung dalam aktivitas kehidupan iman kita. Sekaligus juga tubuh yang sehat perlu disertai kesehatan kejiwaan yang baik pula.

Saat menderita sakit, rongrongan fisik terjadi. Badan lesu. Tidak bertenaga. Tubuh terasa tidak nyaman. Dan itu juga berefek pada sikap emosi kita. Ada yang mengeluh dan murung. Dan terus diliputi kejenuhan dan kebosanan lantaran harus terbaring di ranjang untuk beristirahat.

Saudaraku, fisik yang lemah, sakit-sakitan itu juga menghambat kita mengecap kebahagiaan. Bagaimana kita bisa bahagia dan suka cita, sementara tubuh kesakitan? Atau ada nyeri yang harus ditanggung. Memang Shakespare, sastrawan terkenal pernah mengatakan, “orang yang masih bisa tersenyum di kala sulit, sesungguhnya orang yang kuat”.

Indah dan puitis. Namun, bisa senyum di saat tubuh penuh nyeri, kesakitan dan terbatas fungsinya, sungguh membutuhkan perjuangan yang tidak ringan.

Saudaraku, sungguh betapa berharganya kesehatan fisik. Sehat punya tempat penting dalam hidup kita. Ada orang yang saking menghargai kesehatan menyatakan , “harta yang paling berharga sekarang ini sehat”.

Betul. Tubuh sehat, Ia laksana fondasi yang menopang kegiatan hidup kita. Firman Tuhan mengajak kita, saat sakit berdoa kepada Tuhan. Ya, ini tidak boleh dilewatkan. Karena kita ini miliki Allah. Jika tubuh kita ada yang musti dibenahi kesehatannya, maka Allah Pencipta kita adalah alamat paling tepat untuk meminta.

Tuhan Yesus dalam berkarya. Ia selalu jatuh kasihan kepada orang sakit yang meminta disembuhkan. Orang buta, orang lumpuh, orang kusta dan sosok lain yang sakit, tidak luput dari jangkauan kasih Tuhan. Tak heran Ia lalu menyembuhkan orang sakit itu. Jadi, sehat itu penting, indah dan berharga. Mari, kita berupaya sungguh-sungguh disertai doa agar Anda, dijamah Tangan Tuhan Yesus. Demikian juga kita dan seluruh anggota keluarga kita memiliki kesehatan prima.

Kita berdoa, “Tuhan, kami membawa doa buat saudara-saudara kami yang masih sakit. Mereka yang masih mendapat perawatan di rumah sakit atau di rumah. Tuhan terus mengaruniakan berbagai berkat, hati yang gembira dan kebahagiaan di tengah tubuh mereka yang lemah.

Kami berdoa agar keluarga kami, orang tua yang kasihi, saudara kami, pasangan hidup, anak-cucu dan mereka yang istimewa dalam hidup kami. Semoga sehat lahir dan batin, fisik dan jiwanya. Amin.

Oleh Pdt. Supriatno

Refleksi Harian: 3 Yohanes 1:2