Pertolongan Allah
Selamat pagi, ibu-bapak, oma-opa, dan saudara-saudara yang baik. Kita berterima kasih kepada Tuhan, kini kita memasuki hari baru. Seiring dengan itu, kasih-Nya sudah menanti kita. Inil adalah modal penting kita menjalani aktivitas di hari Senin ini. Bahan refleksi harian: Kis 20:9
Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati
Kis 20:9
Saudaraku, setiap orang punya batas kemampuan dalam beraktivitas. Jika batas itu dilampaui akan berakibat tertentu. Seorang yang mendengarkan kotbah, batas maksimal daya konsentrasinya 45 menit. Lebih dari itu, mulai pikirannya mengembara kemana-mana. Atau, buat orang tertentu malah mengantuk.
Demikian juga hal lainnya. Ada contoh yang dramatis. Saya pernah mendapatkan dua tayangan video. Keduanya isinya sama. Orang yang sedang berkotbah, tiba-tiba tumbang. Dan mati seketika di tempat itu. Bisa jadi, kedua orang itu sudah lelah dan kelehannya sudah melampaui batas kekuatan fisiknya. Terlebih lagi kondisi tubuhnya punya penyakit.
Hukum alam ini, dialami Eutikhus. Muda, enerjik dan penuh semangat menimba ilmu dan pengajaran iman. Ia berasal dari kota Troas, sebuah kota pelabuhan. Rasul Paulus sedang singgah di sana dan mengajar di sana.
Eutikhus merupakan salah satu dari sekian orang yang hadir saat Rasul Paulus mengajar. Waktu itu, udara panas dan pengajaran berlangsung lama. Maka, rasa kantuk sulit diatasi. Bahkan Eutikhus tertidur. Karena ia duduk di tempat tinggi. Ia pun terjatuh, dan mati di tempat.
Saudaraku, peristiwa demikian sudah barang tentu menimbulkan kegoncangan. Mungkin ada yang menangis. Berteriak kaget, dsb. Dan jika tidak diatasi secara cepat dan tepat menjadi peristiwa berefek buruk pada kegiatan Rasul Paulus. Masyarakat bisa marah dan protes keras. Selain itu, pasti keluarga Eutikhus akan berduka secara mendalam.
Saudaraku, aktivitas yang baik ternyata tidak bebas dari musibah. Namun, musibah tidak bisa mengakhiri karya Allah. Malah, Allah mengubahnya menjadi peristiwa yang membuka mata iman yang hadir. Dalam kebingungan dan kepanikan, Allah menolong keluar dari situasi menggemparkan itu. Allah memberi kekuatan kharismatik, sehingga Rasul Paulus membangkitkan Eutikhus dari kematian.
Pengalaman ini pasti sangat dikenang orang-orang Troas. Sekaligus menguatkan iman mereka, bahwa dalam situasi krisis Allah menyelamatkan. Orang Troas melihat kekuatan Yesus yang bangkit melalui tindakan Rasul Paulus.
Saudaraku, inilah salah satu contoh pertolongan nyata. Allah membawa keluar seseorang atau kelompok orang dari masalah yang tiba-tiba muncul. Tidak terduga. Sekaligus tidak diharapkan.
Demikian juga, Allah hadir dalam aktivitas yang positif. Bukan hadir secara pasif, melainkan mencegah lahirnya kemelut. Sebab, jika Eutikhus tidak tertolong nyawanya, bukan tidak mungkin peristiwa itu menjadi kemelut. Jadi, ketika kita melakukan aktivitas kita di hari baru, kita melangkah pasti. Allah kita adalah Penolong bagi kita.
Kita berdoa: Tuhan, nyalakan api semangat mencari kebenaran-Mu dan tolonglah kami terhindar dari bahaya kecelakaan karena Engkau sebagai Penolong terbukti sungguh.
Kami berdoa kiranya Tuhan memberi penyembuhan dan kekuatan bagi mereka yang sakit. Kiranya pengharapan tetap menyala karena bertumpu pada kebaikan dan kuasa-Mu.
Kami mendoakan saudara yang berulang tahun. Bagi mereka yang hari ini bertambah usia. Semoga penyertaan Tuhan selama ini makin menguatkan suka citanya dan rasa syukur atas berkat-berkat Tuhan yang telah diberikan.
Doa ini, kami naikkan dalam nama Yesus. Amin.