Merindukan Air
Malam telah berlalu. Pagi baru telah datang. Selamat pagi, ibu-bapak, oma-opa dan Saudaraku yang baik. Puji Tuhan Allah terus menemani kita. Bahan refleksi harian: Mazmur 42:1
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah
Mazmur 42:1
Saudaraku. Kerinduan adalah keinginan paling kuat dan dalam untuk berjumpa dengan pihak tertentu. Ketika seorang anak lama tidak berjumpa dengan ayah-ibunya, pasti rindu. Sama. Seorang ibu yang sekian lama tidak mendengar kabar orang yang dicintainya. Pasti dia rindu dengan tutur kata dan komunikasi dengan orang tercinta itu. Saudara pasti kenal lagu, “Mother how are you today?”. Itu ungkapan rindu seorang atas sosok ibunya.”
Orang yang sudah lama dirawat karena menderita sakit, maka dia juga pasti punya kerinduan. Kerinduannya adalah pulih dan sehat kembali.
Kerinduan sekali lagi merupakan hasrat yang dimiliki siapapun. Terutama setelah ia merasa apa yang diinginkan sudah lama tidak dimiliki.
Pemazmur berbicara tentang kerinduan. Bahwa manusia pada hakikatnya rindu untuk disegarkan jiwanya. Dalam hal ini jiwa disegarkan okeh Tuhan. Ia mempergunakan kiasan, seperti rusa yang merindukan sungai berair.
Kita, semua mengetahui negeri Israel tanahnya berbatu-batu, kering dan sulit sekali ada telaga atau danau. Beda jauh kesuburan tanahnya dibanding tanah air kita. Kolam berisi air itu langka. Kalaupun ada kolam atau sungai sering dalam kondisi kering. Terlebih di musim kemarau.
Situasi demikian pasti membuat menderita seekor rusa yang haus. Rusa itu merindukan dapat menemukan sungai. Tentu sungai berair agar bisa melepaskan dahaganya. Seperti itulah, pemazmur menggambarkan manusia yang jiwa, batin, emosinya merindukan Tuhan.
Saat rusa menemukan sungai berair atau mata air, ia akan meminumnya. Maka, kedahagaannya terpenuhi. Lalu merasakan kesegaran pada dirinya. Kelelahannya menjadi hilang. Kepenatannya terobati. Demikian pula, manusia yang bisa berjumpa dengan Tuhan. Ia merasakan pembaharuan dirinya.
Saudaraku. Manusia yang rindu berjumpa dengan Allah terealisasi. Ada kesegaran dalam jiwanya. Ada kelegaan dalam batinnya. Karena itu betapa pentingnya, kerinduan kita akan Allah terpenuhi.
Di sinilah kita perlu dekat Tuhan. Selama ini ada yang sudah dekat, namun ada pula yang sudah lama “jauh” dari Tuhan. Di akhir pekan ini, kita manfaatkan untuk meminum air dari air hidup yang sejati. Yesus berkata, bahwa kita tidak akan haus lagi, jika datang kepada-Nya.
Kami berdoa, Tuhan puaskanlah kerinduan kami untuk selalu dekat dengan-Mu.
Inilah doa kami, kabulkanlah. Kami naikkan dalam nama Yesus, Amin.
Oleh Pdt. Supriatno