Menjadi Teladan
Selamat pagi, bapak-ibu, opung, dan saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. Puji Tuhan, kita semua memasuki hari baru. Bahan refleksi harian: Roma 12:2.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna
Roma 12:2
Saudaraku, apakah sifat dan keyakinan yang melekat pada sebuah bangsa bisa berubah? Tanpa ragu, kita menyatakan bisa. Bangsa Viking dalam sejarahnya dijuluki bangsa barbar, tidak beradab. Sekarang, negerinya makmur dan dikenal negeri dengan penduduknya paling berbahagia.
Cukup? Oh, tidak. Bangsa Romawi termasuk juga mengalami perubahan. Sayap kekuasaannya merentang luas ke negeri-negeri di Eropa hingga Mesir. Bangsa ini, dalam renungan kita beberapa hari lalu digambarkan dua abad bertindak kekerasan atas orang-orang kristen.
Bangsa ini, kemudian di bawah kaisar Konstantinus, menjadi ramah dengan kekristenan. Bahkan agama kristen menjadi agama resmi. Kok, bisa? Perubahan ini bukan disebabkan kekuatan senjata. Orang kristen tidak punya kekuasaan. Jika demikian, bagaimanakah bangsa besar dan kuat itu berubah?
Perilaku, sikap dan penghayatan iman dalam hidup sehari-hari orang kristen. Itulah yang menggugah dan mengubah. Konkritnya adalah:
- Orang kristen saling perduli dengan sesama orang kristen.
- Orang kristen perduli pada orang miskin dan amat membutuhkan pertolongan.
- Orang kristen menjalankan usaha dengan jujur, lurus dan menghargai aturan moral.
- Orang kristen merawat dan mempertahankan bayi-bayi yang lemah dan tidak disukai. Sedangkan orang Romawi membuang bayi-bayi yang lemah ke hutan dan meninggalkan di sana. Karena mereka menginginkan bayi yang sehat dan unggul.
- Orang kristen mempertahankan kesetiaan dalam perkawinan, berbeda dengan orang Romawi yang gonta-ganti pasangan.
- Orang kristen berbuat baik dan tidak membalas kepada yang memusuhi dan menganiaya mereka.
- Orang kristen menghadapi kematian dengan suka cita dan tetap tegar.
- Orang kristen memperlakukan budak secara manusiawi dan mempunyai hak yang sama dalam gereja. Orang kristen yang punya budak, menyapa budaknya “saudaraku”. Sedangkan orang Romawi memperlakukan budak bagaikan benda yang dapat diperjual belikan ( properti).
Jadi, orang kristen benar-benar punya pola hidup berbeda. Mengagumkan. Tidak heran animo orang Romawi menjadi pengikut kristus bukan berkurang, malah menanjak naik. Mereka tergerak hatinya. Klimaksnys, kekristenan menjadi kepercayaan yang dianut bangsa Romawi.
Saudaraku, bila praktik iman yang terpuji itu hilang dalam kehidupan kita. Orang kristen sama dengan dunia. Kehilangan keteladanannya. Maka, mana bisa sebuah bangsa tergugah dan berubah. Orang perorang pun enggan mengubah dirinya. Pagi ini, kita diingatkan keutamaan nilai kristen yang patut diimplementasikan. Niscaya akan memberi cahaya bagi hati bangsa ini.
Kita berdoa: Tuhan, mampukan kami agar berperilaku, bersikap dan berkata-kata yang menggugah orang lain berubah.
Kami menaikkan doa untuk mereka yang bertambah usianya. Dalam perjalanan hidupnya, Engkau hadir dengan setia dan memeliharanya. Kiranya di hari spesial ini keluarga pun bergembira dan bersyukur.
Kami mendoakan untuk Tuhan jamah mereka yang sakit. Kiranya imunitas yang baik Tuhan karuniakan. Obat2an dan vitamin diberkati, sehingga memberi efek baik untuk pemukihan dan kesembuhan.
Tuhan, sepanjang hari ini, peganglah tangan kami dan keluarga yang kami cintai, agar aman dari bara bahaya.
Doa ini, kami panjatkan dalam nama Yesus, Tuhan kami. Amin.
”Pola hidup berteladankan Kristus menggugah dan mengubah sesama dan lingkungan kita”