Refleksi Harian: Yohanes 2:15

Kebiasaan Buruk Menyebabkan Penyakit

Selamat pagi, ibu-bapak, mbak-mas, oma-opa dan Saudara-saudaraku yang baik. Semoga pagi ini, kita menghirup udara hari baru seraya mengucap syukur kepada Allah. Sebab, karena Dia-lah, kita dan keluarga kita masih diberi umur kehidupan. Bahan refleksi harian: Yohanes 2:15

Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya

Yohanes 2:15

Saudaraku, bagi orang yang di pikirannya bagaimana setiap kesempatan harus mendapat keuntungan finansial, tempat ibadah pun menjadi ladang memperoleh keuntungan. Bait suci tempat ibadah. Di sana, hadir bukan hanya orang mau beribadah. Tapi, mereka yang mencari keuntungan dari praktik ibadah.

Hal itu, pasti sudah berlangsung lama. Jelas, merugikan suasana beribadah. Sekaligus jual-beli lebih banyak merugikan umat yang membutuhkannya. Cuma semua bersikap diam. Tidak ada yang protes lantaran pertimbangan rasa takut. Pasti pelakunya mendapat perlindungan dari pemimpin agama.

Tuhan Yesus tidak berkenan dengan praktik jual-beli yang cenderung mengutamakan keuntungan daripada mendukung ibadah yang benar. Bagi-Nya ini praktik tercela. Sekecil apapun. Kesalahan adalah tetap kesalahan. Kesalahan tidak boleh dikompromikan. Jika sebuah kesalahan sekecil apapun diabaikan, lama-lama bisa menjadi bagaikan kanker. Kebiasaan buruk yang sulit disembuhkan. Tuhan Yesus tidak mau menutup mata atas praktik-praktik yang sebenarnya salah.

Saudaraku. Tuhan Yesus melihat praktik culas terjadi di Bait Suci. Tempat sembahyang dijadikan kesempatan cari uang. Siapa yang berani melakukannya jika tanpa seijin pemimpin agama waktu itu? Restu dari pemimpin agama bersifat sakti. Tidak ada yang berani bersuara. Diam. Akhirnya, membiarkan praktik menjual binatang dan tukar uang terus berlangsung di Bait Suci. Meraup keuntungan bisnis dengan bertameng pada pemegang otoritas keagamaan. Dalam hal ini, pasti para imam terlibat.

Tuhan Yesus tidak mau kompromi. Praktik bisnis yang mencemari fungsi tempat ibadah harus diberantas. Dihentikan. Bait Allah harus kembali pada fungsinya semula. Tempat orang beriman bisa berdoa dan mengungkapkan kerinduannya dekat dengan Allah.

Karena itu, Tuhan Yesus tanpa takut menjungkir balikan meja-meja penukar uang dan mengusir hewan-hewan dari halaman Bait Suci. Pasti heboh. Tindakan langka. Sebab, selama ini tiap orang cuma bisa mengeluh atau diam seribu bahasa. Mereka tahu, praktik bisnis di area keagamaan itu tidak benar. Sekaligus beban buat mereka. Tapi, siapa yang berani mengubahnya?

Saudaraku, tentu tidak mudah mengubah sebuah kebiasaan buruk. Terlebih lagi, jika harus berhadapan dengan orang kuat di belakangnya. Banyak orang lebih memilih cari aman. Diam. Dengan dalih pura-pura tidak tahu. Pagi ini, firman Tuhan menantang kita. Bersediakah kita mengubah praktik-praktik kehidupan, baik di lingkungan keagamaan atau masyarakat? Beranikah kita mengambil prakarsa untuk bersama yang lain, mengakhiri praktik-praktik atau perilaku, yang sebenarnya salah, tapi sekian lama dibiarkan?

Saudaraku, kita ingin tubuh yang sehat. Tapi, kita juga harus punya lingkungan keluarga yang sehat, kehidupan gereja yang sehat dan masyarakat yang sehat pula. Sehat bukan dalam arti medis. Tapi sehat secara moral. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang dibiarkan berlarut-larut, percayalah itu akan menjadi sumber penyakit. Penyakit moral. Tuhan Yesus bertindak waktu itu, untuk menyehatkan kembali kehidupan Bait Suci. Tempat ibadah dibersihkan dari para penyamun berjubah agama. Kini, sekecil apapun yang kita bisa lakukan, bersediakah kita mengikuti jejak Guru Agung kita?

Kami berdoa, Tuhan berilah kami kekuatan dan keberanian untuk mengoreksi tindakan yang salah, keputusan yang keliru. Tidak hanya pada diri kami, tetapi juga berkaitan dengan lingkungan kami.

Tuhan, lindungilah kami semua. Biarlah Tangan-Mu menjaga kami.

Inilah, doa kami Tuhan. Dengarlah dan kabulkanlah. Amin.

Oleh Pdt. Supriatno

Refleksi Harian: Yohanes 2:15