Sehat Jiwa Raga

Oleh Pdt. Supriatno

Bahan: 3 Yohanes 1:2

Selamat pagi, bapak-ibu, mas-mbak, opa-oma dan Saudaraku yang baik. Terpujilah Tuhan yang tidak berkesudahan kasih setia-Nya, selalu baru setiap pagi. Kita bisa bangun dari tidur, sungguh karena kasih Tuhan.

Firman Tuhan pagi ini, Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”

3 Yohanes 1:2

Saudaraku, mensana in corpore sano, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Istilah bahasa latin ini adalah istilah bahasa latin yang pertama saya kenal. Dan mungkin sampai sekarang motto dalam bahasa latin yang saya paling hapal, sejak diperkenalkan guru olah raga saya waktu di bangku Sekolah Lanjutan Pertama. Guru saya mengingatkan betapa pentingnya tubuh yang sehat. Karena dari tubuh yang sehat akan lahir jiwa yang sehat. Hal ini ditanamkan agar kami suka berolah raga untuk menjaga tubuh.

Saudaraku, memang benar tubuh sehat itu penting. Bahkan sekarang ada ungkapan supaya kita menjaga dan menghargai kesehatan kita, yaitu “Sehat itu mahal”. Tujuannya adalah kita terus perduli merawat kesehatan dengan benar. Dan itu bisa dilakukan dengan cara olah raga yang teratur, dan juga pola hidup yang benar. Akan menjadi tindakan sia-sia efek olah raga yang dilakukan, jikalau perilaku kita tidak disiplin dan pola makan kita sembrono.

Saudaraku, hidup yang sehat itu ternyata tidak terlepas menjadi bagian kehidupan iman. Karena itu, firman di atas menempatkannya untuk menjadi bagian dari pokok doa. Dan siapapun tahu betapa pentingnya aspek fisik kesehatan kita. Baik buruknya, akan berpengaruh juga baik langsung atau tidak langsung dalam aktivitas kehidupan iman kita. Sekaligus juga pada berpengaruh pada sikap kejiwaan kita.

Saat rongrongan fisik terjadi, misalkan kolesterol kita tinggi. Tentu akan terasa sakit di kepala. Pundak terasa berat. Tubuh terasa tidak nyaman. Pasti berefek pada sikap emosi kita, bisa mengeluh dan bermalas-malasan. Akhirnya, kita terbaring di ranjang untuk beristirahat.

Saudaraku, fisik yang lemah, sakit-sakitan itu juga menghambat aktivitas bahkan kebahagiaan. Pernahkah Anda mengalami di mana sebuah pertemuan keluarga yang tadinya meriah dan penuh suka cita, tiba-tiba ada di antara mereka yang kena serangan stroke? Saya yakin, acara suka cita berubah. Suasana menjadi kaku. Perhatian bergeser. Semua menahan diri untuk tidak mengekspresikan kegembiraannya. Efeknya acara terganggu dan kebahagiaan terhenti.

Itu berandai-andai. Dalam kenyataan sakit itu melahirkan 3 beban: pertama, beban personal. Penderita mengalami kesakitan dan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Kedua, beban sosial. Melahirkan kerepotan baik atas orang tua, anak atau kerabat keluarga. Ketiga, beban finansial. Harus mengeluarkan dana untuk pengobatan. Karena itu, tubuh atau fisik yang sehat patut dijaga dan disyukuri.

Jadi, jangan menganggap remeh kesehatan fisik dan jangan mengabaikan keutamaannya dalam hidup kita. Ia bagaikan pilar yang menopang kegiatan hidup kita. Firman Tuhan mengajak kita sadar tentang itu, dan menyampaikan kepada kita agar menjadi kesadaran bersama. Bahwa jiwa yang sehat sama pentingnya dengan tubuh yang sehat. Keduanya harus hadir pada sosok orang beriman. Bukankah itu juga salah satu misi Tuhan Yesus dalam berkarya. Ia menyembuhkan orang sakit sebagai tanda kerajaan Allah sudah tiba. Jadi, sehat itu penting, indah dan berharga. Mari, kita berupaya sungguh-sungguh disertai doa agar Anda, saya dan seluruh anggota keluarga kita memiliki kesehatan prima di tengah pekan ini.

Kita berdoa, “ Tuhan, mampukan kami untuk menjaga kesehatan kami, dengan doa dan olah raga serta pola hidup yang sesuai dengan kebutuhan itu.

Demikian juga kami berdoa bagi bapak-ibu dan saudara-saudara kami yang masih sakit. Mereka yang masih mendapat perawatan di rumah sakit atau di rumah. Tuhan terus mengaruniakan berbagai berkat, hati yang gembira dan kebahagiaan di tengah tubuh mereka yang lemah.

Kami berdoa agar keluarga kami, orang tua yang kasihi, saudara kami, pasangan hidup, anak-cucu dan mereka yang istimewa dalam hidup kami. Semoga sehat lahir dan batin, fisik dan jiwanya. Dan kami semua menikmati kebersamaan dan persaudaraan di tengah pekan ini. Dalam nama Yesus, doa ini kami panjatkan. Amin.