Jalan Hidup Keluarga

Oleh Pdt. Supriatno

Bahan: Kejadian 45:28

Selamat pagi, Ibu- bapak, Opa-oma, mas-mbak dan Saudaraku yang baik. Puji syukur dan terima kasih kepada Allah, karena pagi baru telah menyapa kita, keluarga kita. Pagi ini pun, kita merasakan arti kesetiaan Tuhan dalam melindungi kita.

Firman Tuhan hari ini diambil dari, “Kata Yakub: “Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati.”

Kejadian 45:28

Saudaraku, ada banyak manfaat dari perkembangan teknologi. Secara khusus, teknologi informasi. Siapa nyana seiring perkembangan telepon, muncul juga jejaring sosial, seperti: facebook, instagram, whatssapp, dsb.

Apa dampak positifnya? Pasti banyak. Salah satunya, memungkinkan kita bisa bertemu dengan orang atau saudara yang sudah lama kita tidak bersua, bahkan kehilangan kabar. Dengan sarana itu, kita bisa reuni. Lihatlah, setiap orang sekarang hampir kebanyakan punya WA grup. WA grup teman lama waktu SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.

Siapapun, banyak yang senang dan bersyukur. Meski usia sudah tidak muda lagi, bahkan tidak sedikit yang sudah lupa wajah teman sendiri. Ternyata masih bisa melakukan reuni. Bagaimanapun, momen reuni selalu memercikkan rasa suka cita tersendiri. Sebab mengembalikan masa silam dan menyegarkan ulang pengalaman lama yang telah lama ditinggalkan.

Perjalanan hidup Yusuf penuh liku-liku hidup yang tidak gampang. Melewati onak dan duri. Mengalami pahit getir. Mulai dari perlakuan saudara-saudaranya sendiri, hingga jebakan dan kesaksian palsu istri Potifar. Dari seorang budak hingga masuk bui. Namun, semua kepahitan dan onak duri perjalanan rute hidupnya tersibak. Yusuf dihantar kepada posisi yang pasti tidak pernah dibayangkan dan diimpikan. Ia diangkat menduduki jabatan penting di sebuah negeri besar, maju, kaya dan makmur di masa itu, yaitu Mesir.

Saudaraku, itulah jalan hidup. Sulit terselami. Kita belajar selama hidup itu berada dalam rencana Tuhan, kelak akan melewati dan mengecap keindahan. Waktunya memang yang kita tidak ketahui. Bisa seperti Yusuf, lama dan berliku-liku, baru kemudian indah pada waktunya.

Seperti juga pada pengalaman Yusuf, ada manusia yang mereka-rekakan yang jahat atas kita. Namun yakinlah, selama hidup dalam rencana Tuhan, sesungguhnya Tuhan tetap mereka-rekakan yang baik. Dan rekaan atau rancangan Tuhan tidak akan pernah bisa dihalangi atau dihambat, apalagi digagalkan manusia.

Menengok penggalan firman Tuhan yang kita kutip, itu merupakan ungkapan keinginan seorang ayah. Yakub yang tadinya hidup dengan informasi bahwa Yusuf telah mati diterkam binatang buas. Mendapat kabar baru, ternyata Yusuf masih hidup. Maka, keinginan utamanya sebelum berakhir hidupnya di dunia ini, adalah bertemu Yusuf.

Dengan kata lain, keinginan terakhirnya agar bisa berlangsung reuni keluarga. Reuni berarti bersatu kembali. Yakub yang sekian lama digerogoti batinnya oleh kerinduan atas Yusuf bangkit kembali semangat hidupnya. Tunas harapan dan kegembiraan tumbuh kembali di batinnya.

Informasi tentang Yusuf membangkitkan kembali rasa rindu Yakub atas Anaknya itu. Apalagi, Yusuf bukan saja masih hidup. Kiprah Yusuf telah membanggakan keluarga dan bangsanya.

Saudaraku, kita tahu Yakub dan anak-anaknya utuh kembali. Utuh secara jumlah. Lebih dari itu, utuh dalam persaudaraan yang selama ini terkoyak. Itulah, salah satu wujud kebahagiaan. Orang tua dan anak serta relasi antar saudara tidak lagi hidup dalam suasana kebencian. Reuni yang menegaskan tidak ada satupun sosok tercecer.

Saudaraku. Reuni seorang ayah beserta anak yang lama tidak ada kabar beritanya pasti penuh suka cita dan mengharukan. Dan untuk itu, tidak ada kata terlambat buat Yakub yang sudah uzur. Reuni itu membuat hatinya meluap dengan semangat hidup. Ia memetik klimaks hari-hari akhir hidupnya dengan keindahan yang tak terkira. Tuhan mengutuhkan ulang kehidupan sebuah keluarga. Yakub dan anak-anaknya semua berkumpul lagi. Itulah hadiah terindah yang diberikan Tuhan kepada Yakub di senja kehidupannya.

Saudaraku. Semoga, jalan hidup kita terus dalam rencana Tuhan. Dan kita berharap kehidupan antar saudara rukun dan damai. Sebab, itu sangat berharga. Tidak dapat dibeli di manapun. Dan tidak dijual oleh siapapun.

Kita berdoa, Tuhan, karuniakan kami di tengah rute kehidupan yang kami tempuh. Kami bernaung dalam rencana-Mu. Dan tetap menjaga keutuhan keluarga kami.

Kami serahkan hidup kami hari ini di dalam tangan-Mu yang penuh pengasihan. Kami serahkan kepada-Mu, mereka yang berangkat kerja, usaha dan aktivitas di rumah, belajar di rumah dan kegiatan lain, kami berlindung dalam kuasa-Mu. Dan doa ini kami panjatkan dalam nama Tuhan Yesus. Amin.