Mari Hitung Berkat

Oleh Pdt. Supriatno

Kisah Para Rasul 23:23-24

Selamat pagi, Saudara-saudaraku yang baik. Selamat menyongsong hari baru. Dalam keadaan apapun, kita percaya selama Tuhan menyertai kita, maka hari itu kita akan menemukan berkat-Nya yang indah.

Firman Tuhan kita hari ini “Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: “Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira pada jam sembilan malam ini. (24) Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks.”

Kisah Para Rasul 23:23-24

Saudaraku, pertolongan bisa saja lahir dari siapapun, bahkan berasal dari pihak yang tidak terduga. Rasul Paulus nyawanya nyaris direnggut oleh pemimpin agama Yahudi dan kelompok massa. Itu artinya, nyawa kehidupan rasul Paulus kurang dihargai. Oleh teman sebangsanya sendiri justru ia diperlakukan secara buruk.

Kita melihat perlakuan istimewa malah datang dari pasukan Romawi atas rasul Paulus. Demi keselamatan nyawanya dikerahkan kekuatan pasukan ekstra. 470 orang prajurit dengan berbagai spesialisasi dikerahkan melindunginya. Sungguh luar biasa. Hal tersebut bisa mencerminkan simpati pimpinan militer pasukan Romawi. Mereka tidak mau rasul Paulus yang dalam tahanan tewas di tangan orang Yahudi. Mereka membawa rasul Paulus dengan aman kepada gubernur. Penguasa dan pemimpin militer merasa tetap bertanggung jawab atas keselamatan warganya.

Padahal rasul Paulus tidak punya koneksi orang penting atau kenalan pejabat militer di kekaisaran Romawi. Juga tidak punya saudara atau keluarga yang menjadi prajurit Romawi. Lalu mengapa bisa? Sungguh pembelajaran bermakna. Hal tersebut dikarenakan hukum Romawi sangat menjunjung tinggi keselamatan warganya. Dan betapa kuat kepatuhan pemimpinnya atas aturan main tersebut. Kita tahu, rasul Paulus meski kebangsaannya Yahudi dan dididik dalam kehidupan tradisi dan agama Yahudi, tetapi ia adalah warga negara Romawi.

Secara iman, kita meyakini bahwa rencana dan kehendak Allah yang dilakukan rasul Paulus tidak terhalangi niat jahat bangsanya sendiri. Dan Allah melakukan cara penyelamatan yang terbaik melalui tangan pasukan militer Romawi.

Saudaraku. Selain perlakuan demikian, Alkitab mencatat bahwa selama dua tahun berada di kota Roma. Rasul Paulus “tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.” ( Kis 28:31).

Hal tersebut menjadi pembelajaran bahwa menjadi hamba Tuhan atau juga orang kristen, tidak selalu diperlakukan buruk. Tidak senantiasa kesulitan dan penderitaan yang dihadapi. Hidup itu, tidak selalu muram. Wajah kekristenan tidak selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan. Kepedulian, dukungan, simpati juga mengalir dari pihak manapun. Tuhan bisa memakai siapapun menjadi berkat buat orang kristen. Hal ini bukan berarti kita mau menutup mata dengan pergumulan berat yang sewaktu-waktu kita alami. Tidak sama sekali. Hanya tidak berimbang dan fair melihat kehidupan hanya pada sisi penderitaan saja. Terlebih melupakan karya Tuhan yang membuat hidup kita indah. Kita pun mengecap manisnya dan indahnya menjadi orang kristen di dunia ini, konkritnya di negeri ini.

Saudaraku, saat di hadapan mata kita ada setangkai bunga mawar. Apakah kita melihat durinya yang tajam atau sosok bunganya yang indah? Kebanyakan orang melihat bunganya. Bila fokus pada durinya, bukan tidak mungkin bunga mawar tidak disukai. Tajam dan perih bila tertusuk durinya. Demikian pun, kita melihat sosok orang kristen. Ada banyak pengalaman yang menyenangkan dan penuh kegembiraan. Tidak percaya? Mari kita menghitung berkat Tuhan satu-persatu.

Kita berdoa, Tuhan, Engkau bisa saja memakai siapapun yang menjadi alat mendatangkan suka cita dan damai sejahtera. Selama ini, kami mengecap dan mensyukurinya. Dengan demikian, Tuhan menyediakan hidup yang indah di dunia ini.

Kami berdoa, bagi lansia dan mereka yang berjuang dengan keluarga yang tengah memikul salib kehidupan. Karena orang yang dikasihinya tengah sakit. Kuatkan dan berilah penghiburan sejati. Kiranya Tuhan berkenan menguatkan dan mendampingi mereka. Agar mereka hanya berpaling kepada-Mu. Hari esok kiranya Tuhan tetap bersama mereka.

Kami serahkan segala aktivitas kami kepada-Mu. Jika menghadapi hal yang sulit, kami tidak meninggalkan Engkau. Bila meraih kemudahan, kami mensyukuri kebaikan-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.