Refleksi Harian: 1 Korintus 10:13

Selalu Ada Jalan

Selamat pagi, Saudara-saudaraku yang baik. Sungguh Allah itu penuh kuasa dan baik. Dia yang menciptakan alam semesta dan segenap makhluk serta memelihara keberlangsungannya. Puji syukur, kita adalah bagian dari ciptaan-Nya, yang dipelihara dan dikasihi-Nya hingga kini. Bahan refleksi harian: 1 Korintus 10:13

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya

1 Korintus 10:13

Saudaraku, segala yang terukur ada batasnya. Sebuah kendaraan dirancang pembuatnya mempunyai batas kecepatan tertentu. Presiden Jokowi meresmikan arena balap internasional, dengan mengendarai motor balap istimewa. Sepeda motor itu bisa melesat dengan kecepatan tinggi. Tapi, tetap ada batasnya.

Tidak hanya kendaraan, manusia pun demikian. Kita bisa mengangkat beban tapi juga ada batasnya. Saya bisa mengangkat barang seberat 50 kg, selebih dari itu tidak mampu. Memang, setiap orang kemampuannya berbeda. Meskipun demikian tiap orang pun ada batas kemampuannya.

Saudaraku, dalam kehidupan iman, setiap orang diperhadapkan pencobaan. Hal itu bisa berbentuk penderitaan, kesakitan, kesulitan, dsb. Realitas ini dialami siapapun, tidak pandang bulu. Dan ini pengalaman umum manusia. Contohnya, seorang yang kehilangan orang yang dicintai. Ini bukan pengalaman unik milik satu orang. Setiap manusia pasti pada saatnya mengalami.

Pencobaan itu meski pengalaman milik setiap manusia, tetap saja kenyataan yang berat. Menimbulkan tangisan, kesesakan batin, jerit pilu, bahkan tidak sedikit ada yang putus harapan. Seolah-olah kekuatan dirinya tak sanggup lagi menghadapinya. Ia merasa pencobaan yang dihadapinya sudah melampaui batas kekuatannya.

Saudaraku, saat pencobaan tertentu dianggap sudah melampaui batas kekuatan, maka pasti tidak bisa apa-apa. Menyerah kalah. Tidak ada yang mampu lagi yang bisa diperbuat.

Demikianlah, hal yang dipikirkan orang-orang kristen di Korintus. Mereka merasa tidak dapat lagi menanggung beban pencobaan. Beratnya sudah melampaui daya tahan mereka. Perasaan yang juga bisa dialami sekarang. Ada yang merasa beban pencobaannya berat sekali. Sehingga sudah melewati batas. Dan merasa tidak berdaya.

Saudaraku, pencobaan tetaplah beban. Pengalaman yang tidak menyenangkan. Namun, satu hal, Firman Tuhan menegaskan bahwa pencobaan itu tidak akan melampaui kekuatan kita. Apa maksudnya? Padahal kita tahu, dan kita merasa ada beban yang sudah melampaui kekuatan kita (overload).

Saudaraku, betul, bisa jadi kekuatan kita tak mampu. Namun, jangan lupa ada kekuatan ekstra, tambahan yang kita punya. Apa itu? Kita patut memperhitungkan pemeliharaan Tuhan. Dia mengontrol yang kita hadapi. Dia intervensi dalam hidup manusia. Tak heran, di saat pencobaan datang Tuhan memberi jalan.

Saudaraku, dalam hidup jika ada masalah pasti ada solusi. Di tengah himpitan ada kelegaan. Datangnya virus Covid 19, datang pula vaksinnya. Tidak ada masalah mengambang tak terselesaikan bagi umat beriman. Selalu ada jalan keluar.

Demikian, jika saat ini atau nanti, pencobaan datang dalam hidup kita. Itu hal yang bisa dialami siapapun. Dan bersama Tuhan selalu ada jalan. Tidak ada kata menyerah dan kalah. Yang ada harapan dan kekuatan.

Kita berdoa: Tuhan, hidup di dunia tidak akan lepas dari pencobaan. Kami bersyukur kami tetap mampu menghadapi dan mengatasinya bersama Engkau.

Kita berdoa, “Tuhan terima kasih atas berbagai berkat yang kami terima hingga hari ini. Kiranya kami terus mensyukurinya. Tuhan tambahkan usia bagi saudara kami yang berulang tahun. Semoga mereka sehat, bersuka cita dan membangun landasan hidup ke depan. Mereka mendapat berkat dari Tuhan.

“Kami juga berdoa, kiranya Tuhan mendengar suara hati mereka yang tubuhnya didera penyakit dan menanti kekuatan serta penyembuhan. Sendengkanlah telinga-Mu dan berkenan menjawab harapan kesembuhan mereka. dengarlah suara hati yang merindukan proses pemulihan berjalan baik dan lancar. Engkau Penyembuh Sejati kiranya berkenan dekat dengannya.

Kami mendoakan yang mencari pekerjaan yang tepat, pasangan hidup, dan kerinduan buah hati. Kiranya Tuhan menjawab dan memenuhinya.

Doa-doa ini kami panjatkan dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Oleh Pdt. Supriatno

Refleksi Harian: 1 Korintus 10:13