Refleksi Harian: 1 Korintus 10:13

Bertahan Bersama Tuhan

Selamat pagi, ibu-bapak, oma-opa dan saudara-saudara yang baik. Kita hidup dalam pengasuhan dan pengasihan Allah. Pagi ini, kita masih bernafas dan jantung kita masih berdegup. Ucapan syukur kita naikkan kepada Allah. Bahan refleksi harian: 1 Korintus 10:13

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13

Saudaraku, ada seorang pemburu kepergok seekor macan di sebuah hutan. Ia tidak bisa menghindar dan tidak bisa melarikan diri. Dalam ketakutannya, ia berdoa kepada Tuhan agar macan itu diberi kelembutan hati. Ia meminta dengan sungguh-sungguh supaya ia tidak diterkamnya.

Suasana terasa hening. Si pemburu pelan-pelan membuka matanya. Dilihatnya macan itu cuma berjarak dua meter, dalam posisi duduk. Dua kaki depannya saling melipat dan mata tertutup. Si pemburu langsung berteriak, “Tuhan, terima kasih Engkau telah menjawab doaku. Macan ini Engkau lembutkan hatinya”. Tiba-tiba, si macan membuka mata, menggeram dan berkata, “ sstt.. diam kau. Jangan berisik. Aku sedang doa makan!”

Tentu, kisah tadi imajinatif belaka. Bukan sungguhan. Meskipun demikian punya pesan yang hendak disampaikan, janganlah lupakan untuk berdoa. Binatang saja yang tidak beriman suka berdoa.

Saudaraku, rasul Paulus memberi pesan agar umat kristen di kota Korintus, supaya mereka tangguh. Mereka mengalami rintangan, kesulitan, penganiayaan. Mereka berupaya menghidupi kabar baik yang diterima, seiring dengan itu menghadapi kesulitan berat. Di sini tasul Paulus mengingatkan dan membesarkan hati mereka, itu memang pencobaan. Dan pencobaan itu, tidak melampaui daya tahan mereka.

Saudaraku, Tuhan tahu batas-batas kemampuan orang beriman menghadapi beban kehidupan. Jika Anda dan saya mampu memikul bawaan seberat 50 kg. Maka, Allah tidak akan menaruh beban di bahu kita 200 kg.

Selain itu, Allah itu tidak bisu dan tidak mau berbuat apa-apa saat kita kepunyaannya dicobai. Allah itu memberi solusi. Jalan keluar agar kita tidak terperangkat pencobaan hidup.

Saudaraku, dalam salah satu acara Kick Andi mengangkat perjuangan seorang perempuan keluar dari situasi amat berat. Namanya Susan, di tahun 1987 menjadi salah satu korban kecelakaan di tol jagorawi. Waktu itu bersama teman-temannya berada di mobil VW Combi. Malang tidak dapat ditolak, sebuah truck berkecepatan tinggi dari arah berlawan melewati jalur hijau dan menghantam mobil yang ditumpangi Susan.

Mobil VW Combi itu tidak berbentuk lagi. Beberapa rekan Susan tewas seketika. Sedangkan Susan sendiri nyawanya selamat. Namun ia kehilangan kemampuan melihat (difabilitas netra). Ia buta. Sama sekali tidak bisa melihat. Semua serba gelap.

Tidak hanya itu, Susan harus dioperasi sebanyak 20 kali. Wajahnya hancur dan bagian tubuh lain banyak yang patah. Rasa sakit dan lemah, membuat Susan merasa tidak tahan. Berkali-kali ia meminta Tuhan mengakhiri hidupnya.

Selain beban sakit, ia sebagai anak pertama menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Paska kematian ayahnya, maka Susan menjadi tumpuan pemenuhan ekonomi ibu dan adik-adiknya. Beban ganda ini terasa berat sekali. Di situlah, ia merasakan doa memberi kekuatan. Dengan tidak berdoa, dia merasakan makin resah. Ia meminta Tuhan Yesus memberi kekuatan dan jalan keluar.

Dalam kondisi yang belum sempurna kesembuhannya, ia bekerja sebagai operator telpon. Itu berlangsung 19 tahun. Namun karena menguras tenaga, ia berhenti. Ia merintis usaha toko kelontong. Kini, menjadi pengusaha suplier. Betapa dia merasakan doa dan pertolongan Tuhan Yesus sungguh baik.

Saudaraku, setiap orang punya salibnya masing-masing. Setiap keluarga punya pencobaan dan ujian masing-masing. Kita akan tetap bertahan dan tangguh, dengan Allah yang memberi jalan dan kita tetap berdoa.

Kita berdoa: Tuhan, mampukan kami mensyukuri segala hal yang kami hadapi. Ajar kami terus tekun berdoa dan kami mengikuti solusi dari-Mu saat-saat menghadapi kesulitan.

Kami bersyukur dengan kebaikan-Mu. Selama ini Tuhan baik pada kami ini, dan kami percaya tetap maha baik. Karuniakan hati yang gembira, keluarga bersuka cita sepanjang hari ini.

Berkati dengan pemulihan dan kesembuhan Saudara-saudara kami yang masih sakit. Baik yang isoman maupun yang dirawat di rumah sakit.

Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Oleh Pdt. Supriatno

Refleksi Harian: 1 Korintus 10:13