Berada Pada Sisi Terang
Puji Tuhan, Allah itu baik. Selama-lamanya Dia tetap baik kepada kita. Selamat pagi, Saudaraku yang baik. Bahan refleksi harian: Efesus 5:8
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Efesus 5:8
Saudaraku, ada istilah namanya transformasi, dalam bahasa biologi metamorfose, alih bentuk. Kita ingat binatang kupu-kupu. Salah satu jenis binatang yang banyak disukai orang. Warnanya indah, beragam. Ada yang putih, hitam, merah, terpadu indah di tubuhnya. Terbangnya lincah. Makanannya sari bunga, pasti bersih. Saya yakin, banyak orang yang lebih suka pada kupu-kupu ketimbang tidak.
Sosok binatang indah rupawan ini, hasil transformasi atau alih bentuk. Yakni, sebelum menjadi kupu-kupu sosok semula adalah kepompong. Dan sebelum menjadi kepompong bentuk awalnya adalah ulat. Luar biasa Allah menciptakan alih bentuk sebuah binatang. Kupu-kupu yang lucu, yang bisa terbang ke sana-kemari ternyata bentuk awalnya adalah ulat.
Tentu, berbeda sekali antara keduanya, kupu-kupu dan ulat. Ulat jalannya merayap. Rupa dirinya menjijikan. Bulunya bisa membuat kita gatal. Dan tidak boleh dilupakan, orang lebih banyak tidak suka daripada menyukainya. Inilah bukti bahwa di tangan Allah bisa terjadi alih bentuk. Transformasi dari sebuah binatang yang menjijikan menjadi binatang yang lucu dan amat disukai banyak orang.
Saudaraku, sebagai orang beriman sebenanya juga mengalami transformasi. Tapi, bukan dalam bentuk lahiriah seperti kupu-kupu dari ulat. Bukan. Transformasi menyangkut sikap, perilaku, lingkungan pergaulan dan tujuan hidup. Seperti yang rasul Paulus tegaskan, orang beriman adalah terang di dalam Tuhan. Sikap, perilaku mereka tidak lagi mencerminkan pola hidup yang lama. Dulu, mereka senang dengan kejahatan, tukang bohong, menyembah berhala, tidak perduli bahwa perbuatannya menciptakan rasa ketidak adilan atas orang lain. Dengan satu kata, mereka dulu adalah hidup dalam gelap.
Ketika di malam hari tiba-tiba listrik di rumah kita padam. Lalu, kita berjalan. Pasti, tabrak sana-tabrak sini. Kegelapan membuat kita tidak tahu posisi yang benar dan melangkah ke arah yang benar. Demikianlah, orang-orang Kristen di jemaat Efesus sebelum mengenal Kristus.
Pengenalan atas Kristus mengubah hidup mereka. Kini, kebaikan menggantikan kejahatan, kejujuran menggantikan kebohongan, sikap adil menggantikan sikap yang masa bodoh bahwa tindakannya melukai rasa keadilan orang lain. Menjadi murid Kristus melahirkan sikap dan tindakan terpuji. Dulu, mereka seperti ulat menjijikan, kini mereka laksana kupu-kupu yang indah di mata dan menyenangkan hati.
Karena itu, sebagai orang beriman, Anda dan saya, hendaknya hidup tetap dalam terang. Jangan mau diajak, digoda, dipengaruhi untuk hidup dalam kegelapan. Sikap, perilaku suka kegelapan bukan watak anak-anak Tuhan. Itu watak orang-orang kegelapan. Dengan teranglah, kita memberi cahaya bagi orang lain. Sehingga orang lain tahu, mana yang baik dan mana yang jahat. Mana yang harus diikuti dan mana yang ditinggalkan.
Di tengah masyarakat kita masih saja ada di hoax, fitnah, ujar kebencian. Diproduksi oleh mereka yang tidak suka negeri kita maju dan berkembang. Saya yakin, mereka senang hidup dalam kegelapan. Dan mengajak masyarakat hidup dalam kegelisahan. Dan mencekoki dengan kabar kebohongan. Seharusnya lebih baik menyebar berita menyehatkan jiwa. Serta mendorong orang lain berbuat hal yang terpuji. Marilah, Anda serta saya, jangan tempatkan diri kita menjadi bagian kegelapan.
Tuhan, kami berdoa buat proses vaksinasi yang tengah berlangsung. Kiranya program ini berjalan dengan dukungan semua pihak. Sehingga negeri kami bisa terkurangi dampak buruk covid 19.
Kami berdoa bagi para lansia. harapan kami, di usia yang telah kaya dengan pengalaman hidup. Biarlah, suka cita, sehat dan semangat melekat dalam keseharian mereka. Dalam Yesus, Tuhan kami, kabulkanlah doa kami. Amin.