Refleksi Harian: Kisah Para Rasul 8: 38

Selamat pagi, bapak-ibu, opa-oma, mas-mbak dan seluruh Saudaraku yang baik. Mentari telah terbit di Timur dan kegelapan berlalu. Itu sebagian tanda pagi baru telah tiba. Kita bersyukur dalam doa kita, atas kebaikan Allah yang melindungi kita istirahat malam dengan aman. Bahan refleksi harian: Kisah Para Rasul 8: 38

Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia

Kisah Para Rasul 8: 38

Saudaraku, Tuhan Yesus mengajarkan perumpamaan tentang penabur. Bahwa manusia sang penerima firman yang ditabur bisa bermacam karakter. Ada yang bersifat seperti berbatu-batu, ada yang bagaikan semak duri, ada pula yang tanahnya baik sehingga firman itu berbuah berlipat-lipat ganda.

Dengan menggambarkan tipe-tipe manusia seperti itu, kita jadi tahu, bahwa pada posisi manakah kita. Sekaligus menjadi jelas, kita ingin menjadi tipe manusia berkarakter seperti apakah.

Memakai cara Tuhan Yesus untuk menggambarkan tentang tipe dan sikap orang yang berbeda-beda. Kita, rasanya bisa menilai dan menyimpulkan tipe seperti apakah orang Sida-sida dari Ethiopia ini.

Ia seorang pejabat atau pembesar dari sebuah kerajaan yang terletak di Afrika. Ia antusias mendengar kupasan firman Tuhan dari Filipus. Ia punya hati terbuka atas pemberitaan mengenai Yesus Kristus. Ia secara tegas menyatakan, “ Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”

Secara pribadi, dia belum kenal betul siapakah gerangan Filipus. Meskipun demikian, dia sangat menghargai pemberitaan yang benar. Untuk hal yang baik ia tidak menunda waktu untuk menerimanya. Ia segera mengajukan diri mohon dibaptis. Itu berarti sikap terbuka dan tanggap menyambut Yesus Kristus.

Status orang Sida-sida itu orang kaya. Kepala Perbendaharaan Ratu Kindake dari negeri Ethiopia. Kini, bisa disebut menteri keuangan. Menandakan orang ini sosok yang kredibel, sangat dipercaya. Dia bukan dari kalangan orang biasa. Kaya berdasarkan hasil kerja keras.

Ia orang terhormat di tengah masyarakat. Namun, kekayaannya tidak membuatnya mengecilkan orang lain, apalagi kepada seorang hamba Tuhan. Ia berlaku santun dengan mempersilahkan naik di keretanya dan duduk di sampingnya.

Konon, penerimaan Yesus Kristus ini kelak berdampak pada kekristenan di negeri Ethiopia. Bahkan, di dalam kalangan muslim menaruh hormat orang kristen di Ethiopia. Karena saat pengikut nabi Mohammad diburu untuk dibunuh kaum Quraish. Kaum muslim itu menyelamatkan diri ke sana. Karena Ratu negeri itu, yang beragama kristen, yang menolong mereka.

Saudaraku, orang Sida-sida bisa jadi pelopor kekristenan di negerinya. Itu berarti benih firman itu bertumbuh dan berbuah. Sekaligus tidak berhenti pada dirinya, melainkan berpengaruh dalam kehidupan lebih luas. Kristus mewarnai kehidupan sosial. Semoga kita pun bersedia menjadi saluran kabar baik buat yang lain. Bukan asal sudah selamat, lalu tidak acuh bagi yang lain yang belum mengenal Kristus.

Kita berdoa, “Tuhan, biarlah seluruh isi rumah kami percaya kepada-Mu. Dan rasa hormat serta perduli kami ungkapkan kepada hamba yang Engkau jadikan mitra-Mu memberitakan kebenaran-Mu.

Kami mendoakan mereka yang berulang tahun. Semoga suka cita, kesehatan dan panjang umur Tuhan karuniakan. Berkati usia kehidupannya dengan cinta kasih-Mu dan keluarganya pun ikut berbahagia hari ini.

Kami membawa dalam dia buat saudara2 kami yang terpapar covid-19. Semoga Tuhan menolongnya saat menjalani isoman. Berikan juga kesembuhan saudara-saudara kami lainnya yang dirawat di Rumah Sakit.

Tuhan, Kami ingin mengerjakan hari ini hal yang terhormat bagi-Mu dan sesama kami. Kuatkan dan mampukan kami. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

Oleh Pdt. Supriatno

Refkeksi Harian: Kisah Para Rasul 8: 38