Firman Adalah Pelita
Selamat pagi, Saudara-saudaraku yang baik. Salah satu hal alami dan sekaligus karunia Tuhan adalah istirahat tidur. Puji Tuhan, semalam kita menjalaninya dalam lindungan Tuhan. Pagi ini, kita bangun dan menyongsong hari baru. Bahan refleksi harian: Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku
Mazmur 119:105
Saudaraku, tentu ada di antara pernah kita melakukan perjalanan malam hari dengan menumpang pesawat terbang. Saat pesawat hendak mendarat, terlihat kerlap-kerlip cahaya dari darat. Indah, mempesona. Lalu, saat pesawat akan mendarat, pilot mengarahkan pesawatnya dengan mengikuti lampu-lampu kecil di landasan.
Kita sulit membayangkan bagaimana pilot pesawat tahu landasan untuk mendarat tanpa lampu- lampu kecil itu. Tentu pilot kebingungan mendaratkan pesawatnya. Serba gelap. Ia akan mengalami kesulitan. Cahaya lampu itu berfungsi membimbing menemukan jalan di tengah kegelapan.
Pemazmur menyatakan bahwa firman Allah adalah cahaya yang menerangi jalan yang kita tempuh. Dengan itu, kita tahu apakah jalan di depan kita baik atau buruk. Berlubang atau mulus. Cahaya itu membantu kita melangkah di jalan yang tepat.
Saudaraku, ada saat-saat gelap di jalan yang kita tempuh. Saat-saat kita tidak tahu jalan di depan kita seperti apa. Di saat itulah, kita sungguh-sungguh membutuhkan cahaya untuk meneranginya. Jika seorang dokter mendiagnose kita bahwa kita mengidap penyakit yang berat. Tentu itu saat-saat gelap yang menakutkan. Kita tidak tahu apa yang akan datang. Bilakah akan sembuh atau tidak?
Atau, saat seorang suami tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaannya. Itu juga saat-saat gelap. Di mana sulit mengetahui situasi ke depan. Karena tidak tahu, apakah ia akan cepat mendapat pekerjaan pengganti. Atau harus berlama-lama mencari. Dengan segala konsekwensinya yang serba gelap.
Saudaraku, meski ada saat-saat dalam kehidupan yang kita tidak tahu. Firman Tuhan meyakinkan kita bahwa firman itu membantu kita membimbing apa yang harus dilakukan. Dengan demikian, diagnose dokter atau kena phk, itu semua bisa dilewati.
Di sinilah Firman Tuhan memberi rasa tenang dan percaya diri bahwa kita bisa melewati jalan di depan kita. Sekali lagi, Firman itu laksana lampu-lampu kecil yang menolong pilot mendaratkan pesawat dengan selamat.
Saudaraku, jika kita melihat ke belakang ke pengalaman yang telah kita lewati. Rasanya kita tidak sekali kita mengalaminya, melainkan berkali-kali. Ya, berulang kali firman Tuhan telah membimbing dan memandu kita bisa melewati jalan gelap atau remang-remang, yang kita tempuh. Cahaya berasal dari Tuhan menyibakkan kegelapan yang mengungkung kita.
Saudaraku, di malam hari kita akan kesulitan di rumah kita sendiri. Manakala tidak ada lampu listrik atau lilin menyala. Kita bisa menabrak benda-benda di depan kita saat melangkah. Akhirnya kita cemas dan ragu-ragu untuk melangkah. Demikian juga, hidup kita dalam bayang-bayang kekuatiran dan keraguan manakala firman Tuhan tidak menjadi bagian hidup kita.
Kita berdoa: Tuhan, dampingi hidup kami oleh- Mu, melalui kehadiran firman-Mu. Dengan demikian, kami tahu kemana kami melangkah dengan tepat dan benar.
Kami ingin mendoakan agar saudara kami yang bertambah usia hari ini. Semoga mereka bersuka cita dan berbahagia.
Pulihan dan sembuhkan saudara kami yang tengah sakit, baik di rumah sakit maupun dirawat di rumah.
Kasih-Mu kiranya beserta saudara kami yang memasuki lansia atau usia senjanya. Semoga mereka tetap menemukan alasan buat bersuka cita dan bersyukur di dalam Engkau.
Doa kami ini, kami panjatkan dalam nama Yesus Kristus. Amin.