Refleksi Harian: Yohanes 2:5

Taat Dan Percaya

Selamat pagi, bapak-ibu, Opa-oma, mas-mbak. Selamat memasuki hari baru seluruh Saudaraku yang selalu dicintai Allah. Puji syukur, Allah tetap di samping kita memasuki hari Rabu ini. Kita patut memuji nama-Nya Yang Maha Baik. Bahan refleksi harian: Yohanes 2:5

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!

Yohanes 2:5

Saudaraku, dambaan orang tua dan pasangan pengantin dari sebuah resepsi perkawinan adalah, acara berlangsung semarak. Tamu bersuka cita. Para tamu dan tuan rumah mendapat suasana berkesan. Dalam rangka itu, acara resepsi didesain seindah dan disiapkan secermat mungkin. Segala kebutuhan jangan sampai ada yang tercecer.

Orang berdalih, perkawinan cuma satu kali. Maka, perlu berlangsung seindah mungkin. Semua bersuka cita dan pulang dengan hati yang puas dan bangga.

Kisah perkawinan di Kana tengah berhadapan dengan problem. Mereka kekurangan anggur. Jika tidak bisa ditanggulangi, pasti pesta akan berakhir dengan rasa malu. Hadirin akan kecewa, sedangkan tuan rumah akan merasa ditampar mukanya.

Kekurangan anggur sama bisa dianggap pengantin dan kedua pihak keluarga kurang serius. Mereka bisa dinilai tidak menghargai para tamu yang datang. Karena itu, situasi tak terduga itu bisa menimbulkan rasa panik. Bingung. Karena tidak tahu mengatasinya.

Di tengah masalah itulah, tuan rumah memohon bantuan pada Maria, ibu Yesus. Mengutarakan permintaan dan harapannya agar bisa keluar dari kemelut. Di sinilah Maria memberi nasihat pendek kepada para pelayan, “apa yang dikatakan-Nya kepadamu perbuatlah itu”. Nasihat yang menuntut sikap percaya dan taat. Jadi, apa yang dikerjakan sesuai permintaan Yesus, itulah kunci penyelesaian.

Dan benar. Begitu para pelayan menjalankan permintaan Yesus, mengisi tempayan-tempayan penuh air, air itu berubah anggur. Sehingga dari kekurangan menjadi kelebihan. Dari situasi yang rawan cemoohan berubah pujian yang membanggakan.

Saudaraku, masalah teratasi. Jelas, melakukan apa yang Tuhan Yesus minta itu merupakan sumber solusi masalah. Berarti, saat kini bila kita tengah bingung, kalut, panik dan tidak tahu apa yang musti dilakukan. Kita bisa mencontoh para pelayan pesta. Percaya dan taat. Dan melakukan apapun tanpa ragu apa yang diminta Tuhan Yesus. Hanya memang suka muncul hambatan pribadi. Yakni rasa sangsi, betulkah ini sebagai solusi.

Di sinilah, perlu relasi yang intim kita dengan Tuhan. Sehingga kita mengerti yang diinginkan Tuhan untuk kita perbuat. Kita yakin betul suara-Nya berbisik di hati nurani kita. Atau Dia berbicara melalui peristiwa tertentu yang kita alami.

Kita berdoa, Tuhan ajarlah kami untuk duduk dan diam mendengar suara-Mu dan melakukan suara-Mu dalam hidup kami, suara-Mu menuntun dan membarui diri kami.

Hari ini, perkenankan kami untuk mencecap kasih-Mu yang menguatkan dan melegakan hati kami. Lindungi kami, Tuhan. Jauhkan kami dari ancaman bahaya dan kecelakaan di perjalanan, tempat kerja dan di mana kami tengah berada. Dalam nama Yesus, Tuhan kami, kabulkanlah doa kami. Amin.

Oleh Pdt. Supriatno

Refleksi Harian: Yohanes 2:5