Besar Dalam Tuhan
Selamat pagi, ibu-bapak, opa-oma dan Saudara-saudaraku yang baik. Puji Tuhan, kita memasuki hari baru. Kiranya kita yang sehat tetap terjaga dan sedangkan yang sakit memperoleh kesegaran dan pemulihan. Bahan refleksi harian: Yohanes 6:9
Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?
Yohanes 6:9
Sekali waktu suatu hutan dilanda kebakaran hebat. Semua binatang kabur keluar dari hutan itu, disertai ketakutan dan ketidak tahuan harus berbuat apa. Para binatang cuma menatap sedih api yang meluluh lantakan rumah indah mereka.
Seekor burung kolibri yang kecil terbang ke sumber air, lalu menaruh beberapa tetes air di paruhnya. Kemudian terbang dengan pesat ke arah hutan yang terbakar itu. Dan menjatuhkan air di paruhnya ke nyala api yang berkobar-kobar. Berulang-ulang. Tetes demi tetes.
Binatang yang lain cuma menonton dan berteriak “apa sih, yang kamu kerjakan itu”. Burung kolibri menimpali, “aku tengah melakukan apa yang saya bisa buat”.
Saudaraku, kerap kita merasa takut dan tidak berdaya, saat berhadapan dengan ukuran permasalahan besar yang kita hadapi. Kemudian merasa lumpuh, seakan tidak bisa berbuapa apa-apa. Atau kita membandingkan diri kita dengan yang lain dan merasa terlalu kecil dibandingkan masalah kita.
Saudaraku, burung kolibri kecil sosoknya tapi tetap berbesar hati atas apa yang bisa dilakukan. Bukankah juga, hal yang kecil dan tidak signifikan sesungguhnya besar dalam penilaian Tuhan.
Karena itu, perhatikan betapa berbeda pandangan Tuhan dengan pandangan manusia. Malah bertentangan. Memberi makan 5.000 orang laki dengan 5 potong roti dan 2 ekor ikan. Jelas, di mata Andreas jumlah itu tidak ada arti apa-apa. Tidak signifikan. Tapi hasil akhirnya, bukan saja jumlah itu mencukupi, bahkan bersisa.
Saudaraku, orang suka berpandangan “Lebih besar itu lebih baik”. Tuhan lain, “kecil itu berarti. Kecil itu penting.” Oleh karena itu, saat kita hanya bisa berkontribusi kecil buat masalah yang di mata kita besar, tak perlu kecil hati. Bukankah itu dialami seorang janda miskin yang hanya memberi sepeser buat persembahan di bait Allah. Di mata Allah persembahannya signifikan. Berarti sekali.
Saudaraku, segala hal yang kita perbuat bagi Tuhan Yesus, itulah yang patut kita lakukan. Dengan demikian jangan ragu atau malu, manakala tindakan kita kecil. Remeh temeh. Setiap kata yang kita ucapkan, setiap doa yang kita panjatkan, setiap kebaikan yang kita taburkan. Dinilai kecil di mata manusia. Tidak ada apa-apanya. Namun, percayalah di tangan Tuhan menjadi besar.
Kita berdoa: Tuhan, sungguh indah bagaimana Engkau memperlakukan tindakan kami. Di hadapan-Mu hal yang kecil menjadi besar.
Berkati saudara kami yang berulang tahun. Karuniakan hati yang penuh suka cita, rasa syukur dan panjang umur.
Tuhan, kami mengandalkan perlindungan-Mu buat keluarga yang kami kasihi. Hari ini, kami dan keluarga kami berlindung di bawah kepak sayap-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, kabulkanlah doa-doa kami. Amin.
Kami berdoa buat Saudara yang masih terbaring dalam proses pemulihan pssca operasi. Semoga kesembuhan yang sempurna kelak Tuhan karuniakan.
Berkati saudara kami yang berulang tahun. Karuniakan hati yang penuh suka cita, rasa syukur dan panjang umur. Dan keluarga yang berbahagia.
Tuhan, kami mengandalkan perlindungan-Mu buat keluarga yang kami kasihi. Hari ini, kami dan keluarga kami berlindung di bawah kepak sayap-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, kabulkanlah doa-doa kami. Amin.